PENDAHULUAN
Penulis mengambil topik “Menolong Korban Bencana Alam” sebagai pembahasan masalah karena dilatar belakangi oleh beberapa hal. Begitu banyak bencana alam yang terjadi di Indonesia, dari bencana alam yang berdampak ringan hingga bencana alam yang berdampak bera. Pada makalah ini akan difokuskan pada gunung meletus atau gunung berapi sesuai dengan skenario yang ada, dan Memang hampir tidak mungkin untuk mnecegah terjadinya suatu bencana yang sifatnya alami, tetapi dampak kerusakan yang ditimbulkannya memang dapat dapat kita kecilkan atau miniman.1
Tujuan penulis membahan “Menolong Korban Bencana Alam” dalam makalah ini, antara lain:
- Menjelaskan perubahan lingkunagan yang terjadi akibat gunung merapi
- Menjelaskan perubahan diri pribafi yang terjadi akibat gunung merapi.
- Menjelaskan prioritas permasalahan.
- Menjelaskan perbandingan teori dan realitas akibat gunung merapi.
- Menjelaskan model pendekatan pertolongan bagi korban bencana alam.
- Menjelaskan perubahan dan pengelolaan risiko.
Skenario 5:
Anda sebagai seorang dokter umum akan pergi mendampingi relawan dan tentara untuk memberikan bantuan terhadap sekelompok masyarakat pengungsian dan pedesaan yang baru saja menjadi korban bencana alam Gunung Merapi meletus. Kelompok anda adalah kelompok yang tiba pertama di lokasi tersebut dan di jadwalkan akan bertugas selama 3 bulan.
Definisi Gunung Merapi
Gunung berapi adalah tonjolan di permukaan bumi yang terjadi akibat keluarnya magma dari dalam perut bumi melalui lubang kepundan. Proses keluarnya magma ini disebut erupsi. Erupsi membawa serta bahan-bahan padat, cair, dan gas. Magma yang keluar disebut lava yang kemudian menimbun permukaan bumi di sekitar lubang kepundan. Lava itu semakin lama semakin tinggi. Biasanya erupsi disertai letusan gunung berapi. Letusan yang kuat disebut eksplosi, sedangkan letusan lemah disebut effuse. Letusan dahsyat biasanya disebabkan lepasnya gas atau magma secara tiba-tiba akibat tekanan dari dalam perut bumi.2 Akibat letusan tersebut bisa menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar pada wilayah radius ribuan kilometer dan bahkan bisa mempengaruhi putaran iklim di bumi ini.3
- Gunung Merapi meletus
- Kelompok pertama yang terdiri dari dokter umum,relawan dan tentara yang memberikan bantuan kepada sekelompok masyarakat pengungsian yang tiba di pengungsian.
- Bertugas selama tiga bulan.
- Perubahan Lungkungan
- Perubahan dalam diri sendiri
- Prioritas Permasalahan
- Model pendekatan pertolongan
- Membandingkan Teori & Realitas
- Perubahan & Pengenalan Resiko
Penjelasan
Menolong korban bencana alam tidak dapat dipaksakan, melainkan harus datang sendiri dari hati kita masing-masing. Terutama kita para dokter yang betugas bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara fisik. Dalam menong korban bencana Alam tidak ada perbedaan maupun dia beragama berbeda dari kita tapi kita wajib membantu/menolongnya karena kita manusia adalah mahluk sosial yang dimana hidup berdampingan dan harus saling tolong-menolong.
Perubahan Lingkungan
Perubahan lingkungan merupakan dampak dari Gunung Meletus. Perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar terbagi menjadi 4 : fisik,sosial,mental,dan spiritual.
Fisik
Selain adanya perpindahan tempat tinggal dan mengungsi ada juga perubahan lingkungan fisik berupa terganggunya pertanian. Dengan adanya letusan gunung merapi menyebabkan banyak sawah dan kebun yang tertutupi oleh debu, pasir, dan abu vulkanik dari gunung merapi yang menjadikan seluruh tanaman mati. Ia mengatakan silica dalam abu vulkanik sifatnya runcing dan tajam, sehingga abu vulkanik dalam jumlah banyak kemudian diterjang pesawat dengan kecepatan tinggi, tentu bisa menyebabkan kaca di depan pilot tergores dengan bidang yang lebar, kata Agus Hendratno.4 Karena abu vulkanik inilah yang menyebabkan matinya tanaman di sawah dan kebun. Perubahan lingkungan fisik lain yang terjadi adalah jalanan rusak akibat getaran saat letusan gunung, polusi meningkat akibat letusan gunung merapi, rumah-rumah penduduk hancur, serta meningkatnya penyakit tertentu seperti sesak nafas dan TBC karena abu vulkanik Gunung Merapi.
Mental
Perubahan mental yang terjadi pada lingkungan sekitar bencana tersebut adalah mental para korban bencana tersebut menjadi lemah dan sering ketakutan. Selain itu emosi mereka pun tidak terkendali karena bencana tersebut mungkin menghancurkan rumah mereka, bahkan mungkin mereka kehilangan anggota keluarga mereka. Mereka akan frustasi dan apabila parah dapat menyebabkan kegilaan pada korban tersebut. Hal-hal yang tadinya jelas,teratur dan dapat diprediksi, berubah menjadi ketidak jelasan dan sulit diprediksi. Hal ini membuat persepsi seseorang akan kehidupan menjadi berubah. Perasaan marah,bingung,frustasi,tidak berdaya,merasa bersalah, sering dirasakan individu tersebut.5
Sosial
Bencana tidak saja berdampak dan mengakibatkan permasalahan baru yang di alami oleh orang dewasa, terlebih dari itu menyisakan keperihan dan luka yang mungkin saja akan terbawa oleh anak dalam waktu yang cukup lama bahkan sampai ia dewasa sebagai akibat adanya hambatan dan gangguan tahap perkembangan anak karena pengalaman yang menyakitkan.6 Perubahan sosial yang lainnya juga terjadi seperti terhambatnya interaksi antar keluarga. Terhambatnya interaksi antar keluarga ini disebabkan karena banyak keluarga yang berpencar ketika mengungsi.9
Spiritual
Dengan adanya bencana alam berupa gunung merapi ada 2 perubahan spiritual yang terjadi. Yang pertama adalah marah kepada Tuhan karena diberikan ujian seperti yang dialami korban sehingga menyebabkan mereka kehilangan banyak harta benda dan keluarga. Yang kedua adalah mengucap syukur dan menerima kondisi yang ada. Namun ada juga masyarakat yang beranggapan jika bencana tersebut terjadi karena ini adalah tanda-tanda kiamat/akhir zaman.
Perubahan pada diri sendiri
Selain adanya perubahan lingkungan, sebagai dampak dari gunung meletus ada pula perubahan diri pribadi. Perubahan diri pribadi sama halnya dengan perubahan lingkungan, yaitu:
Fisik
Bagi seorang dokter yang menjadi relawan bagi korban bencana alam otomatis akan mengalami perubahan fisik. Kondisi tubuh yang semakin lemah karena keletihan saat menangani korban bencana yang begitu banyak serta Pola makan menjadi tidak teratur. Dan energi yang banyak terbuang sehingga kondisi tubuh menjadi lemah dan letih.
Mental
Sebagai seorang dokter tentu saja perubahan mental akan dialami seiring berlalunya waktu. Sebagai dokter, dalam menghadapi situasi seperti ini pasti akan sedih. Dan setelah berada langsung di lapangan/tempat pengungsian ternyata begitu banyak orang-orang yang membutuhkan pertolongan. Sebagai tim sukarelawan,dokter maupun tentara kita harus memiliki sikap empati kepada para korban bencana. Karena, tidak menutup kemungkinan saat kita datang untuk menolong dan menghibur mereka, keadaan emosi mereka sedang sangat tidak baik atau labil.
Sosial
Perubahan sosial juga terjadi bagi seorang dokter yang menolong korban bencana alam, dalam hal ini adalah korban gunung merapi. Perubahan sosial yang terjadi dalam diri kita selaku dokter adalah saat interaksi kita sebagai dokter dengan para korban yang merupakan pasien menjadi meningkat dan sangat dekat sekali bahkan kepedulian kita pada setiap korban semakin meningkat.Dan tugas kita kita sebagai dokter, memberikan bantuan sosial untuk melengkapi kebutuhan mereka, seperti kebutuhan pelayanan kesehatan mereka.
Spiritual
Sama halnya dengan perubahan spiritual yang terjadi pada kita selaku dokter dengan perubahan spiritual yang dialami korban yaitu bahwa rencana Tuhan indah pada waktunya sehingga mengucap syukur dengan apa yang sudah Tuhan berikan. Dan selalu berdoa agar korban dapat diberikan kekuatan oleh Tuhan dalam menghadapi ujian tersebut.
Prioritas Permasalahan
Dalam suatu permasalahan tentu saja ada yang menjadi prioritas dalam masalah tersebut. Memahami secara utuh batasan tentang bencana dan konsep konseptual penanggulangan bencana. Prioritas permasalahan yang terjadi adalah bagaimana kita sebagai tim sukarelawan berpikir kritis dalam menghadapi para korban bencana, membantu mereka, dan menenangkan emosi mereka. Dan yang paling di prioritaskan adalah menolong anak-amak,kalangan lansia,ibu hamil, serta orang-orang yang memiliki kekurangan secara mental ataupun fisik (cacat).7
Model pendekatan pertolongan
Model pendekatan pertolongan disebut juga sebagai manajamen korban massal. Perawatan medis untuk sejumlah besar korban kemungkinan diperlakukan hanya setelah terjadinya bencana jenis tertentu. Seperti Dalam menolong korban yang dalam keadaan depresi, kita harus dalam keadaan tenang, sehingga kita dapat menenangkan korban tersebut.
Biasanya korban memiliki keyakinan, persepsi, dan harapan yang negatif, oleh karena itu kita harus bisa merubah pandangannya tersebut. Selain itu kita juga melakukan pendekatan dengan membawa korban ke daerah pengobatan/perawatan, dimana tempat dialkukannya pertolongan medis dan perawatan terhadap korban bencana yang dibuat secara darurat dan dapat juga membawa korban ke daerah transportasi, dimana itu adalah tempat ambulan yang setiap saat dapat mengevakuasi korban bencana ke rumah sakit – rumah sakit.
Membandingkan Teori dan Realitas
Pertama kita harus membedakan mana yang merupakan teori dan realitas. Dalam peristiwa korban bencana alam seperti ini kita harus berpikir kritis kita harus benar-benar membuka mata dan membuka telinga kita, bahwa dalam keadaan seperti bencana Gunung Merapi meletus tidak menutup kemungkinan banyak terjadi penyelewengan dan penggelapan dana. Bisa itu dari pemerintah dan swasta. Di bawah ini yang menurut saya merupakan perbandingan antara teori dan realitas yang saya dapat yang antara lain :
v Para pengungsian masih banyak yang menderita, mereka tidak mempunyai banyak bahan pangan dan pakaian. Padahal saya yakin bahwa banyak sekali orang yang telah mengirimkan bantuan baik itu berupa makanan,pakaian bahkan uang. Namun realitasnya para pengungsi masih menderita.
Pengenalan Perubahan & Pengenalan Resiko
Kita sebagai dokter dan ataupun relawan yang menolong korban bencana apalagi korban bencana Gunung Merapi yang dimana asap dan abu vulkanik dari letusan Gunung Merapi masih aktif dan banyak bertebaran. Kita harus siap menerima apapun resiko yang mungkin kita alami yang antara lain kita bisa terkena hujan abu vulkanik,kita bisa asma, gangguan saluran pernapasan dan yang paling parah kita dapat kehilangan nyawa kita.
Meletusnya gunung merapi merupakan salah satu penyebab terjadinya perubahan-perubahan, baik perubahan lingkungan maupun perubahan diri pribadi.8 Perubahan yang terjadi adalah perubahan fisik, mental, sosial, dan spiritual. Perubahan-perubahan ini perlu dikelola agar terbentuk suatu sistem yang baru sehingga masyarakat dapat saling berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik seperti semula sebelum terjadi bencana alam.
Pengelolaan perubahan ini dapat dilakukan dengan cara membantu para korban bencana gunung merapi, bantuan yang diberikan dapat berupa pelayanan kesehatan bagi para korban.
Kesimpulan
Dengan berpikir kritis, kita sebagai dokter dan relawan dapat mengenali perubahan-perubahan pada lingkungan dan diri pribadi sehingga dapat menerapkan model pendekatan dan pertolongan dengan baik dan benar. Karena bencana alam Gunung Meletus sangat berpengaruh terhadap perubahan lingkungan, diri sendiri dan keshatan masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar